Mengocok Ayat

Hai, Malam. Lama tak jumpa. Ah, tidak, hampir muak aku berjumpa denganmu selalu berwaktu-waktu lalu. Hanya aku belum punya cukup waktu untuk sekadar meramu bercangkir-cangkir air dingin yang membasahi meja belajarku dengan embunnya. Menyebalkan. Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak tumpah bisa menimbulkan basah? Tapi baiklah, toh, itu hanya sekadar kubangan yang akan hilang dalam satu elapan.

Oh, hai. Malam ini aku ingin bercerita sedikit kebiasaan aneh yang muncul semenjak aku pindah ke kosan baru. Aku punya sebuah botol minum yang kupajang di atas meja. Tapi isinya bukan air. Melainkan gulungan kertas yang di dalamnya berisi serpihan kata semangat, mimpi-mimpi yang mencekat, dan beberapa ayat yang sengaja kusalin dari kitab. Awalnya iseng. Lama kelamaan sudah ada beberapa kelintingan yang duduk manis di dalam botol.

Di tengah malam. Ketika semua mendadak diam. Aku suka iseng mengocoknya. Seperti kerjaan ibu-ibu PKK dekat rumah yang heboh kocok arisan. Hasilnya, kadang lumayan mencengangkan.

Dan malam ini, aku akan coba melakukannya. Jangan lupa baca basmalah. Haha. Oke, mulai!

Dan yang keluar adalah kelintingan bertuliskan ayat

“Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Mulk: 1)

Depok, 16 September 2013
00.29 WIB

Leave a comment